Menjalani ibadah puasa adalah hal yang wajib dilakukan oleh umat muslim ketika memasuki bulan Ramadan. Pada awal Ramadan, biasanya setiap orang akan menyambut dengan meriah bersama keluarga. Namun setelah beberapa hari ke depan, biasanya orang akan semakin malas untuk melakukan sahur atau makan sahur berdekatan dengan waktu imsak.
Tidak sedikit orang yang menjalani ibadah puasa langsung tidur setelah sahur. Dikutip dari Mayo Clinic, sistem pencernaan setidaknya membutuhkan waktu selama 2 jam untuk mengolah makanan hingga menjadi sari makanan.
Dampak Tidur Setelah Sahur
Jika tidur, maka hampir seluruh fungsi tubuh berhenti bekerja atau bekerja dengan lambat, termasuk sistem pencernaan, sehingga tubuh tentu tidak dapat mencerna dan menyerap nutrisi yang diperlukan. Selain itu, tidur setelah sahur juga meningkatkan risiko buruk pada kesehatan, seperti:
-
Lemak Tubuh Menimbun
Jika dilakukan dalam jangka panjang, kebiasaan ini akan menyebabkan lemak tubuh semakin menumpuk, apalagi jika sahur dengan makanan tinggi karbohidrat dan lemak. Selain itu, kebiasaan ini juga dapat membuat lebih cepat lapar.
-
Kesehatan Jantung
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidur langsung setelah sahur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ini mungkin terkait dengan peningkatan tekanan darah saat tidur setelah makan.
-
Asam Lambung Naik
Kondisi maag dapat bertambah parah jika memiliki kebiasaan tidur setelah sahur. Pada kondisi ini, sistem pencernaan tidak mencerna makanan dengan baik, sehingga lambung secara otomatis akan memproduksi asam lambung lebih banyak untuk mempercepat prosesnya.
-
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Selain menyebabkan asam lambung naik, kondisi tersebut dapat berkembang menjadi GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau refluks asam lambung yang menyebabkan gejala lebih serius, seperti rasa panas seperti terbakar di area dada.
-
Gangguan Pencernaan
Tidur langsung setelah makan sahur dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti asam lambung naik atau mulas. Ini bisa terjadi karena tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk mencerna makanan dengan baik sebelum tidur.
Untuk mengurangi dampak buruk pada kesehatan karena tidur setelah sahur, dapat dilakukan dengan cara berikut:
- Menunggu sekitar 1-2 jam setelah makan
- Makan sahur dengan porsi yang cukup, tidak berlebihan
- Berolahraga secara teratur untuk membantu metabolisme tubuh
- Mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dan rendah lemak
- Konsumsi makanan nutrisi seimbang
Dalam mendapatkan ibadan puasa yang berkualitas, perlu diperhatikan pola makan sehat selama Ramadan. Selain memperhatikan asupan saat sahur, momen berbuka puasa juga perlu diawasi agar tidak menjadikannya aksi “balas dendam” dengan mengonsumsi banyak makanan tanpa bijak.
Pada kedua momen ini, makanlah secukupnya dengan mementingkan nutrsi setiap porsi. Pastikan terdapat protein, lemak, hingga serat agar terhindar dari berbagai risiko penyakit. Serat sendiri dapat ditemui pada sayur dan buah, yang pastinya bukan hal baru untuk dikonsumsi, namun paling sering dilupakan.
Serat dari sayur biasanya dikonsumsi oleh asyarakat dengan berbagai jenis hidangan, sedangkan buah sendiri jarang dikonsumsi karena harganya yang tidak murah dan juga rasa yang tidak semua orang cukup gemari. Faktanya, orang dewasa membutuhkan asupan serat harian sebanyak 25-30 g per hari berdasarkan Kementerian Kesehatan. Namun, tidak sampai 10% orang dewasa yang mampu memenuhi kebutuhan serat harian tersebut.
Jika kekurangan asupan serat, maka hal yang paling umum terjadi adalah sembelit atau susah buang air besar (BAB). Kondisi ini tentunya sangat mengganggu dalam menjalani ibadah puasa. Maka dari itu, libatkanlah serat dalam makanan berbuka maupun saat sahur untuk hindari risiko sembelit.
Lengkapi asupan serat yang kurang dengan suplemen tinggi serat dari FibreFirst. Suplemen serat FibreFirst memiliki izin BPOM sebagai suplemen kesehatan yang aman dikonsumsi setiap hari bila perlu. Cukup konsumsi FibreFirst sehari sekali sebelum tidur.
Suplemen serat FibreFirst mengandung serat alami dari sayur dan buah asli, menggunakan pemanis alami dari stevia, sehingga rendah kalori (hanya 29 kalori per saset). FibreFirst cocok dikonsumsi oleh anak di atas 12 tahun dan ibu menyusui.
Manfaat FibreFirst adalah untuk meningkatkan kesehatan pencernaan, menjaga kesehatan usus, melancarkan pencernaan tanpa rasa mulas melilit, mengontrol gula darah, menurunkan kadar kolesterol, hingga menjaga berat badan ideal.
Saat menjalani ibadah puasa, kesehatan menjadi prioritas utama agar ibadah berjalan dengan lancar. Maka dari itu, jaga pola makan sehat secara optimal.